Setelah kenalan dengan gluten pada artikel sebelumnya, Anda mulai penasaran, mengapa ya isu gluten free ini sangat naik daun di dunia barat?
Berbanding terbalik dengan Indonesia yang masih adem ayem saja.
Alih alih mau viral dengan hastag nomor satu, terekspos di media sosial pun jarang.
Sebagai orang Indonesia yang sama-sama percaya bahwa kesehatan adalah harta paling berharga, maka diet bebas gluten ini sangat layak untuk Anda pertimbangkan.
Nah, artikel ini mungkin bisa menjawab rasa penasaran sekaligus memberi insight berharga untuk Anda.
Daftar Isi
Gandum tidak bisa hidup baik di Indonesia
Tepung teriguĀ sangat mudah ditemukan di Indonesia, betul? Mulai dari warung di pelosok desa hingga ke supermarket di tengah kota, semua menyediakan tepung terigu.
Sayang seribu sayang, gandum tidak tumbuh subur di Indonesia. Alhasil, Indonesia membeli gandum dari negara lain, seperti Australia, Kanada, Ukraina dan negara lainnya.
Dan tahukah Anda? BPS Indonesia merilis data yang sungguh mengejutkan.
Bagaimana tidak, pada tahun 2019, Indonesia berhasil membeli gandum dari luar negeri sebanyak :
10.692.978 ton dengan harga 2.799.261.000 US dollar (2 milyar US dollar).
Jika dirupiahkan, 2 milyar US dollar itu mencapai angka 40 triliyun rupiah!
Bayangkan jika uang itu dipakai untuk memperbaiki jembatan desa, membeli beras untuk warga miskin, merenovasi sekolah di pelosok Indonesia, atau menjadi tambahan dana penanganan covid-19.
Bukankah dengan begitu, senyum Indonesia akan lebih mengembang? š
Gluten termasuk sumber alergen
Dalam Peraturan Kepala BPOM Nomor 13 Tahun 2016, disebutkan bahwa gluten adalah zat yang bisa menimbulkan reaksi alergi. Oleh karena itu, perlu dicetak tebal saat di cantumkan dalam komposisi bahan makanan kemasan.
Reaksi yang ditimbulkan alergi gluten diantaranya Anda merasakan sakit perut tiba-tiba, mual dan muntah, diare, serta ruam dan gatal di sekujur tubuh.
Dalam waktu lama, alergi ini mampu menimbulkan penyakit celiac, yaitu penyakit autoimun yang terjadi pada usus manusia.
Dan fakta yang mengejutkan, sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Amerika, New Zealand, dan Italia yaitu Austin Mulloy dkk menyebutkan bahwa 1 dari 133 orang sehat di Amerika menyandang penyakit celiac, dimana 97% penderita tidak terdiagnosa.
Artinya sebanyak 97% orang tidak sadar bahwa dirinya termasuk penderita celiac.
Menyeramkan bukan? Bagaimana kalau salah satunya adalah Anda?
Gluten membuat usus bekerja lebih keras
Jessica RB, seorang peneliti dari Australia, menyebutkan bahwa gluten adalah protein dengan kandungan asam amino kompleks yang di dominasi oleh glutenin dan gliadin.
Asam amino gliadin mengandung struktur yang sangat tahan terhadap asam lambung, pankreas, dan pencernaan usus. Sehingga, gliadin memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna usus. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa pencernaan manusia butuh 3×24 jam untuk mencerna gluten.
Bayangkan saja, gara-gara gluten, usus kita bekerja lebih berat dan lama.
Jika ini terjadi terus menerus, bisa bisa usus lebih cepat iritasi.
Olahan berbahan dasar gluten biasanya tinggi lemak dan gula
Jika Anda diminta menyebutkan makanan yang berbahan dasar terigu, pasti tidak jauh-jauh dari roti, brownies, cake, gorengan, mie dan banyak lagi.
Dari makanan yang disebutkan diatas, semuanya adalah makanan sumber karbohidrat, bukan? Belum lagi jika olahan tersebut sangat manis dan berminyak.
Jika Anda mengonsumsi makanan seperti ini setiap hari, kira kira apa ya yang terjadi pada tubuh Anda?
Yap, Anda akan memiliki resiko kegemukan dan obesitas.
Mengapa begitu? Karena karbohidrat, gula, dan lemak akan disimpan sebagai sumber energi dalam tubuh. Jika terlalu banyak, sumber energi ini akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh.
Bayangkan, jika lemak tubuh Anda bertambah setiap hari, tubuh Anda akan :
- Semakin gemuk dan berat
- Anda jadi malas
- Mudah lelah
- Tidak produktif
- Beresiko menderita penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan lain sebagainya.
Ternyata begitu banyak ya penyakit yang mengintai dibalik kenikmatan tepung terigu. Tidak heran jika istilah diet bebas gluten terus digembar gemborkan.
Anda sepakat bahwa konsumsi gluten ini perlu dikurangi dan dihindari. Ingat, orang sehat memiliki resiko obesitas dan resiko alergi gluten yang tidak terdeteksi.
Sementara itu, orang dengan intoleransi gluten harus benar benar membersihkan pencernaannya dari gluten. Ada 4 tipe intoleransi gluten yang perlu melakukan diet bebas gluten.
Apakah Anda salah satunya? Silakan baca informasi detailnya di sini 4 Orang Ini Harus Diet Bebas Gluten, Anda Salah Satunya?